Part 1. Aku Melihat Bakat

 

AKU MELIHAT BAKAT


 

Bakat, Kemampuan, dan Prestasi

            Bakat adalah sejumlah karakter bawaan berupa potensi yang akan berpengaruh terhadap keberhasilan seseorang dalam suatu bidang pekerjaan. Meskipun potensi ini sudah ada di dalam diri seseorang, tetap dibutuhkan latihan dan pengembangan secara serius, sistematis dan terus-menerus agar dapat terwujud. Jika tidak dilatih dan dikembangkan, bakat tidak akan mendatangkan manfaat apapun bagi orang yang memilikinya.

            Bakat berbeda dengan kemampuan. Kemampuan merupakan daya atau kesanggupan seseorang untuk melakukan suatu tindakan. Kemampuan didapat sebagai hasil pembawaan dan latihan.

            Prestasi adalah perwujudan dari bakat dan kemampuan. Untuk mewujudkan bakat menjadi prestasi, diperlukan latihan, pengetahuan, pengalaman, dan motivasi. Seseorang yang mempunyai bakat musik, tetapi tidak memperoleh kesempatan untuk mengembangkannya, bakat musiknya pun tidak akan terwujud atau berkembang. Seseorang yang memperoleh fasilitas dan pendidikan musik secara baik, tetapi tidak memiliki bakat musik, tidak akan dapat mengembangkan keterampilan bermusiknya secara maksimal. Apabila seseorang memiliki bakat musik dan ia mampu mengembangkannya melalui latihan dengan motivasi yang tinggi dalam berlatih, bakatnya akan berkembang secara maksimal sehingga ia mampu berprestasi.

 

Bakat Umum dan Bakat Khusus

            Bakat merupakan kemampuan alamiah untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan, baik umum maupun khusus. Bakat umum adalah kemampuan berupa potensi yang bersifat umum. Bakat umum biasanya berkenaan dengan kemampuan intelektual seseorang. Bakat umum biasa diistilahkan dengan gifted, sedangkan bakat khusus merupakan kemampuan bawaan dalam bidang tertentu, misalnya bakat tari, bakat music, dan lain-lain. Bakat khusus sering disebut sebagai talent.

            Conny Semiawan dan Utami Munandar (1987) menggolongkan bakat khusus menjadi 5 bidang:

1.      Bakat akademik khusus, yaitu bakat dalam bidang angka, logika bahasa, dan lain-lain. Tokoh yang mempunyai bakat seperti ini misalnya J.K. Rowling, penulis serial Harry Potter. Ia dianggap berbakat dalam bidang logika bahasa karena bukunya yang luar biasa dan terjual jutaan copy dalam berbagai bahasa.

2.      Bakat kreatif-produktif, yaitu bakat untuk menciptakan suatu penemuan baru. Tokoh yang berbakat seperti ini misalnya Thomas Alva Edison, pencipta bermacam penemuan baru, termasuk bola lampu.

3.      Bakat seni, misalnya mampu menciptakan lagu hanya dalam waktu 30 menit atau mampu melukis dengan indah. Tokoh yang terkenal adalah Leonardo da Vinci yang melukis Mona Lisa.

4.      Bakat kinestetik/psikomotorik, misalnya bakat dalam bulu tangkis, sepak bola, dan lain-lain. Tokoh yang terkenal misalnya Diego Maradona yang dijuluki si kaki emas karena tendangan mautnya dalam sepak bola.

5.      Bakat sosial, misalnya mahir dalam bernegosiasi, mahir dalam menawarkan produk, mahir dalam kepemimpinan, mahir dalam berkomunikasi di organisasi, dan mahir mencari koneksi. Tokoh yang berbakat seperti ini biasanya merupakan publik figur.

 

Tes Bakat dan Tes Prestasi

           Tes bakat memperkirakan kemampuan seseorang untuk mempelajari suatu keterampilan tertentu atau hal-hal yang dapat dicapainya sesudah diberi pelatihan. Sedangkan tes prestasi mengukur hal-hal atau keterampilan yang sudah dipelajari atau dikuasai seseorang.

           Setiap akhir semester, kamu menghadapi Ujian Akhir Semester. Ujian itu bertujuan untuk mengukur tingkat penguasaanmu atas materi pelajaran yang telah diberikan selama satu semester. Ujian seperti itu termasuk dalam tes prestasi. Sehingga, yang membedakan apakah suatu tes merupakan tes bakat atau tes prestasi hanyalah tujuan tes tersebut dan bukan isi tes. Tes bakat bertujuan untuk melihat barbagai bidang kecerdasan manusia.

Bersambung ……

 

Kunjungilah selalu jendelabimbingan.blogspot.com semoga bermanfaat. Aamiin

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mantap Menuju Masa Depan

Pengenalan Bimbingan Konseling

Part 2. Hubungan ESQ dan Masa Depan