Part 1. Hubungan ESQ dan Masa Depan

 

HUBUNGAN ESQ DAN MASA DEPAN

 

Kecerdasan Emosi (EQ)

            Apa Itu Kecerdasan Emosi?

Penemu kecerdasan emosi atau Emotional Quotient (EQ) adalah Daniel Goleman. Kecerdasan emosi memiliki beberapa arti, yaitu:

a.     Sebagai kemampuan untuk memotivasi diri sendiri dan bertahan dalam menghadapi rasa frustasi, mengendalikan dorongan hati, dan tidak melebih-lebihkan kesenangan, mengatur suasana hati dan menjaga agar tidak stress dan tidak melumpuhkan kemampuan berpikir, berempati dan berdoa (Sukidi, 2002).

b.   Serangkaian kecakapan yang memungkinkan seseorang untuk melapangkan jalan di dunia yang rumit; aspek pribadi, sosial dan pertahanan dari seluruh kecerdasan, akal sehat, dan kepekaan yang penting, berfungsi secara efektif setiap hari. EQ biasa disebut sebagai street smart (jalan pintar) (Steven J. Stein dan Howard E. Book, 2002).

c.   Kecerdasan emosional adalah kemampuan lebih yang dimiliki seseorang dalam memotivasi diri, ketahanan dalam menghadapi kegagalan, mengendalikan emosi dan menunda kepuasan, serta mengatur keadaan jiwa. Dengan kecerdasan emosional tersebut seseorang dapat menempatkan emosinya pada porsi yang tepat, memilah kepuasan dan mengatur suasana hati (Goleman).

d.     Kecerdasan emosi menuntut diri untuk belajar mengakui dan menghargai perasaan diri sendiri dan orang lain dan untuk menanggapinya dengan tepat, menerapkan dengan efektif energi emosi dalam kehidupan dan pekerjaan sehari-hari.

Dua unsur penting kecerdasan emosional.

1.      Kecakapan pribadi (mengelola diri sendiri).

2.    Kecakapan sosial (menangani suatu hubungan, kepandaian menggali tanggapan yang dikehendaki pada orang lain).

 

Arti Penting Akal Sehat

Para ahli selalu mengingatkan bahwa logika yang tidak didasari oleh nurani yang benar tidak akan menghasilkan sesuatu yang diharapkan, sebaliknya nurani yang benar tanpa logika juga tidak akan menghasilkan apapun. Jadi, antara logika dan nurani haruslah bersatu dan bekerja sama sehingga menghasilkan akal sehat. Sejumlah logika dan nurani yang disusun secara sistematis, seimbang, dan harmonis akan nampak dan muncul dalam diri seseorang, itulah akal sehat. Semua hal tersebut akan menumbuhkan keseimbangan diri yang berguna bagi kehidupan di dunia dan akhirat nanti.

Pengalaman Akan Kejadian

Mungkin kamu pernah, bahkan sering menghadapi dua pilihan atau lebih sebelum kamu mengambil keputusan. Misalnya:

a.  Ketika menemukan dompet yang terjatuh di jalan; akan diambil sebagai milik pribadi atau sebaliknya dibiarkan/mencari pemiliknya?

b.      Ketika terlambat datang ke sekolah; akan masuk atau membolos?

c.       Ketika tanpa sengaja dirugikan oleh orang lain; akan marah-marah atau memaafkan?

d.      Ketika ada saudara yang merusakkan mainan tanpa sengaja; apakah akan memukulnya atau dengan tenang memperbaiki bersama?

e.       Ketika difitnah seseorang; akan mendendam atau mengampuni?

f.       Dan sebagainya.

 

Spiritual Quotient (SQ)

           Apa itu Spiritual Quotient?

          Penemu SQ adalah seorang ahli yang bernama Danah Zohar dan Ian Marshall. Spiritual Quotient memiliki beberapa arti, yaitu:

a.    Suatu keperluan penting yang dimiliki oleh para hamba Tuhan untuk dapat berhubungan dengan Tuhannya.

b.  Kemampuan untuk menghidupkan kebenaran yang paling dalam, yaitu mewujudkan hal yang terbaik, utuh, dan paling manusiawi dari dalam batin.

c.   Merupakan gagasan, energi, nilai, visi, dorongan, dan arah panggilan hidup, yang mengalir dari dalam, dari suatu kesadaran yang hidup bersama cinta.

d.   SQ adalah bukti ilmiah. Ini adalah nyata ketika kamu merasakan keamanan (secure), kedamaian (peace), penuh cinta (love), dan bahagia (happy), ketika dibedakan dari suatu kondisi yang dirasakan tidak aman, tidak bahagia, dan tidak cinta (Paul Edwards).

e.       SQ adalah pencarian manusia akan makna hidup dan merupakan motivasi utama dalam hidupnya.

Unsur-unsur SQ dalam Kehidupan

       Menurut Sukidi, sedikitnya ada 25 unsur yang menjadi bagian penting SQ dalam kehidupan sehari-hari. Unsur-unsur tersebut adalah sebagai berikut.

1.      Berdoa setiap hari.

2.      Berada dalam perjalanan untuk menjadi orang yang baik.

3.      Berani berpegang pada kebenaran.

4.      Menuju kepada kehidupan sebagai makhluk spiritual.

5.      Memiliki sikap kekeluargaan dengan semua manusia.

6.      Menganut standar etika dan moral.

7.      Merasakan cinta Tuhan dalam hati.

8.   Menahan diri untuk tidak melakukan pelanggaran hukum meskipun kamu dapat melakukannya tanpa risiko dan terkena hukuman.

9.      Mempunyai kontribusi terhadap kesejahteraan orang lain.

10.  Mencintai secara aktif dan ikut melindungi planet bumi ini.

11.  Mengurus kehidupan binatang-binatang.

12.  Perbuatan kamu sesuai dengan kata-katamu.

13.  Bersyukur atas keberuntungan yang kamu dapatkan.

14.  Jujur/berterus terang/apa adanya.

15.  Amanah/memegang janji.

16.  Toleran terhadap perbedaan.

17.  Anti kekerasan.

18.  Bahagia.

19.  Rendah hati.

20.  Hemat/tidak boros.

21.  Dermawan/berbagi keberuntungan.

22.  Sopan.

23.  Dipercaya.

24.  Terbuka saat berinteraksi dengan orang lain.

25.  Sabar dalam keadaan yang berat.

Bersambung ……

 

Kunjungilah selalu jendelabimbingan.blogspot.com semoga bermanfaat. Aamiin

 

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mantap Menuju Masa Depan

Pengenalan Bimbingan Konseling

Part 2. Hubungan ESQ dan Masa Depan